Selasa, 27 Desember 2011

Lupa Sejenak

Presentasi sispro tanggal 23 Desember kemarin menutup kesibukan praktikum semester ini
Akhirnya rangkaian praktikum yang yaaah lumayan menguras tenaga dan uang ini selesai sudah
Tapi sebenernya perasaan gembira itu muncul sehari sebelumya, yaitu pas expo Retrovolution
Gila, saya ngerasa paling jadul dengan tampil apa adanya
Saya ngga ngikutin orang lain yang pake tali-tali di badannya
Karena menurut saya, retro itu alami, bukan dibuat-buat biar ganteng atau biar cantik
Dan saya, Fahmi, dan Muhananta melakukannya dengan baik

Nah abis presentasi sispro itu, yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga
Acara yang satu ini adalah jurus paling ampuh mengusir jin kepenatan dan mencuci otak dengan baik
Yap, apalagi kalo bukan naik gunung
Kali ini yang menjadi target adalah Merbabu
Kenapa Merbabu?
Karena saya cuma pengin merasakan dinginnya malam, gelap pekat gulitanya malam, suara binatang, dinginnya air, liarnya hutan belantara, kencangnya tiupan angin, masak kopi, masak mie, bikin sop dan ribuan bintang-bintang di langit yang bersinar tak terhalang apapun
Cuma itu yang saya pengin, makanya nyari gunung yang "ramah" dan udah "akrab" dengan kami

Sabtu, 24 Desember, saya, Dodok, Pratix, tiga orang ganteng, pemberani, dan nekat apa adanya ini berangkat dari Jogja jam 16.00 dari kosan Pratix
Harusnya kita ngga cuma bertiga, karena si cewek pecinta alam dan fotografi berhalangan ikut
Oke fine, next time yaaa..

Singkat kata, kami sampai di jalan masuk pendakian Wekas, Magelang, sekitar jam 18.00
Saya satu motor sama Pratix, sedangkan Dodok naik motor sendiri
Dodok ngilang!!! Aduh, saya belum apal sama jalannya, walaupun udah pernah lewat sini
Saya yakin dia di depan kami, harusnya dia udah sampe dan berdiri di pinggir jalan sambil melambai-lambaikan tangganya ngasih sinyal buat kami
Saya pacu motor lebih cepat, tapi ada yang aneh
"Kok barusan saya ngelewatin plang Selamat Jalan yaa?????"
Artinya saya udah kebablasan jauh buangets dan keadaan disana itu jalan aspal hutan tanpa satupun lampu selain lampu motor
Saya buka HP kali aja Dodok sms, dan ternyata benar
Dia nyuruh kami putar arah
Hah, akhirnya ketemu juga. Bodohnya sayaaa -_____-
Belum apa-apa udah nyasar
Maklum, dulu saya kesana itu sore-sore, lah ini malem gulita saya jadi pangling masdaaab!

Oke, nasi goreng + teh panas sedikit mengurangi dingin yang membuat tangan jadi kaku ga bisa gerak
Setelah istirahat, kami lanjut naik motor ke Basecamp Pendakian Merbabu
Jalanannya nanjak mampus, berbatu licin, dan lagi-lagi, gelap
Akhirnya nyampe juga di basecamp
Malam ini Merbabu sedang ramai tamu dari berbagai kota
Maklum lah kan lagi liburan natal dan tahun baru

Jam 20.30 memberi sinyal kita untuk naik berjalan kaki menapak tubuh merbabu
Ini yang saya tunggu-tunggu, akhirnya kesampean
Jalan yang enak dilalui, angin yang tidak banyak berhembus membuat kami dengan cepat melangkah
Seperti biasa, perjalanan kami penuh guyonan dan nyanyian suara fals kami
Sesekali Dodok dan Pratix nggodain saya dengan salah seorang wanita di kampus
Hahahaha..
Di sensor aja deh yang ini ya, malu aaaaah

Merbabu terkenal dengan gunung seribu jalan, maksudnya itu di sana banyak banget jalan-jalan cabangan yang seringkali menyesatkan pendaki
Kami jadi korbannya malam itu........

Awalnya, jalan yang kami lalui berakhir dengan 3 cabang di depannya
Kami bingung mau pilih yang mana
Maka dengan berbagai pendapat, didapat satu kesimpulan "lewat kanan aja coba Dok!"
"oke"
Setelah lama berjalan, kami kok ngga naik-naik??
Soalnya jalannya itu mendataaaar terus
Saya yakin kami tersesat
Disinilah kemampuan seorang pendaki diuji
Jangan pernah putus asa walaupun gelap gulita dan di seberang sana kami semakin mendekati lembahan, yang artinya sarang binatang buas
"Putar arah!!"
"Lewat sini nih coy!!"
"Kayaknya bukan deh, sini aja coba!"
Udah ngga jarang ngalamin kaya gini
Akhirnya setelah hampir satu jam, kami sampai di jalan umum pendakian
Hahahaha..hebat kaaaan?????

Setelah hampir dua jam perjalanan, kami mencium bau asap bakar-bakaran
Kami yakin itu pos 2, pos peristirahatan dengan lahan yang sangat luas dan ada mata airnya
Yap ternyata bener, itu pos 2
Huaaaaaaa!!! Leganyaa!
Langsung kami mencari "kamar" yang kosong, karena malam itu disana rame banget tenda-tenda pendaki lain
Abis dapet tempat yang sekiranya aman dan nyaman, saya dan Dodok ndiriin dome dan Pratix menyiapkan yang lain
Masak makan malam itu juga sesuatu yang saya nantikan

Suasana seperti inilah yang kami inginkan setelah praktikum berakhir
Momen kaya gini rasanya bisa menghapuskan beban pikiran beberapa bulan terakhir
Pendakian ini jadi terasa istimewa karena maksud dan tujuannya tercapai dengan sempurna
Kaya sinetron lah. Jadi ada susah-susahnya dulu, baru diakhiri dengan kenangan manis kaya gini

Waktunya ngobrol-ngobrol panjang lebar dan menggosip (sebenernya yang nggosip tuh Dodok sm Pratix, dan saya jadi korban gosipan mereka)
Bukan murni gosip juga karena yang mereka gosipin itu kebanyakan bener dan diakhiri dengan motivasi
"Ayolah an, tunjukkan progresmu kalo kamu bener-bener"
"Tapi Dok, aku ngga yakin sama dirku sendiri. Aku sendiri ngga ngerti apa yang aku rasain"
"Masa kamu nyerah gitu aja, payah"
(Lagu-lagu galau jadi playlist kami malam itu yang diputar dari hp Dodok dan Pratix...)
Lagi-lagi kami sesekali memandangi ribuan bintang yang membanjiri langit malam itu
"Coy, liat tuh bintangnya banyak banget, bagus banget yak"
"Iya, apalagi kalo ada dia disini..."
"Hahahaha...Woooo!!"
Tenda kami jadi yang paling ribut ternyata

Abis minum obat, saya jadi ngantuk dan memutuskan tidur duluan jam 12 malem
Mereka masih ngobrol di luar tenda entah apa yang mereka perbincangkan sampai mereka baru tidur jam 4 pagi

Jam 6.00 saya bangun dan keadaan diluar jadi dingin dan basah
Ternyata semalam hujan lebat ditambah angin, semacam badai
Untunglah semuanya baik-baik aja
Dodok : "Mau ke puncak ngga?"
Saya : "ah males Dok, disini aja enak, anget. Kan tujuan kita cuma kaya gini aja (menikmati alam)"
Jadi kami bermalas-malasan di sekitar tenda aja sambil bikin sop (dan gagal karena ngga enak)

Jam 15.00 kami memutuskan untuk packing dan turun
Terbesit sedikit kesedihan waktu kami berdoa bersama beberapa saat sebelum turun
Saya rasa ini adalah pendakian ter-seloow karena ngga ada konstrain yang menghalangi
Maka dengan menggunakan mantel untuk melindungi dari hujan yang masih turun sore itu, kami melangkahkan kaki untuk turun menuju basecamp

Akhirnya kami sampai basecamp jam 17.45
Kami langsung bersiap-siap untuk pulang ke Jogja
Dan sekali lagi, muncul rasa sedih untuk meninggalkan gunung ini, taman bermain kami
Tapi, ada pertemuan ada perpisahan
Suatu saat kami akan kembali lagi dan bermain denganmu
Suasana seperti inilah yang beberapa tahun lagi setelah lulus ngga bisa kami rasakan
Ngga ada salahnya momen kaya gini diabadikan
Saya sangat merindukanmu Merbabu dan kalian yang jejak kakinya terpahat di tanah basah

Bekas api unggun
Tertutup kabut
Hutan belantara
Ngiris sayuran
It's masak time
Semua makan so nice
This is it, sop gunung ala chef dodok
Di co ba ...
Abis masak
Narsis perjalanan turun
Iklan minuman energi
Inilah view terbaik <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar