Jumat, 06 Januari 2012

Gambar terbaik dari tiang pancang 2011

Tahun 2011 adalah awal buatku sehingga menjadi sekarang, khususnya di bidang pecinta alam
Sebenernya udah lama terpendam, tapi baru tahun itu aku bisa resmi masuk anggota mapala
Bulan Februari 2011 kalo ngga salah aku resmi jadi anggota PALAMEGA
Selain pengalaman keorganisasian yang bertambah, banyak banget manfaatnya jadi mapala
Mental, itu yang penting
Percuma punya badan gede tapi takut sama dingin
Percuma punya badan sehat kalo ngga pernah dipake olahraga
Percuma punya banyak waktu muda kalo dihabiskan dengan hanya kuliah (dataaaaaar)
Mendingan diselingi dengan kegiatan extrakulikuler kaya mapala, himpunan, futsal, dan kegiatan positif lainnya
Asal ngga mengganggu kuliah dan jadi diri sendiri aja

Salah satu kegiatan extra yang aku tekuni adalah mapala
Kerjanya tiap ada waktu luang ya ngga jauh-jauh dari naik gunung
Ada tujuan dan manfaatnya kok, ngga cuma buang waktu, uang, dan masang nyawa juga
Ya itu tadi, yang paling utama ya ngelatih mental dan fisik tentunya
Alamdulillah aku masih bisa balik dengan selamat dengan segunung cerita yang siap aku bagikan ke anak-anakku suatu saat nanti

"Nak, coba liat deh gambar gunung ini. Dulu waktu papa kuliah, papa pernah berdiri disini nih sambil ngibarin bendera merah putih (sambil nunjuk puncak gunung)"

Sumpah merinding nulisnya.....

Semua orang tau kalo hal-hal yang berkaitan dengan outdoor adalah bahaya
Tapi bahaya itu berkurang kalo kita tahu ilmunya, malah bisa ngga berbahaya sama sekali

Di tahun 2011, setidaknya aku mengadakan 7 pendakian ke 4 gunung di DIY dan Jateng
Lumayan lah bagi pemula kaya aku gini
Maklum, dulu aku anak rumahan
Pulang main bola pas maghrib aja dimarahin sama papa, dikunci di luar rumah juga pernah gara-gara pulang maghrib
Tapi kan itu dulu, sekarang udah beda
Aku berhasil bikin orangtuaku percaya bahwa aku orang yang bertanggung jawab

Oiya, aku mau berterima kasih sama mereka, karena izin mereka aku bisa jadi kaya sekarang ini
Melanglangbuana mencari jati diri dengan bekal secukupnya
Aku kasihan sama anak-anak yang ngga bisa mewujudkan mimpinya karena terhalang izin orang tua
Tapi restu orang tua itu bobotnya 80%-100%
Artinya, walaupun persiapan sudah matang tapi ternyata orang tua tidak mengizinkan, niscaya Allah pun juga tidak mengizinkan

"Ridholloohu Ridholwallidain, mas", begitu kira-kira pesan mama waktu aku kecil dulu yang sampe sekarang masih kuinget

Dan akhirnya dengan bangga aku persembahkan foto-foto terbaik sepanjang hidupku yang diambil dari sebuah tempat yang luar biasa tinggi, bertanah basah, dingin menusuk, dan angin berlomba
Just for share, bukan untuk sombong dan menampilkan kegantengan hal-hal lainnya lho yaa

1. Sindoro 3150 mdpl, 4 Maret 2011
Puncak Sindoro
Pemandangan berlatar belakang gunung sumbing


2. Merbabu 3145 mdpl, 15 April 2011
Kenteng Songo, Puncak Merbabu


Pemandangan Dalam Perjalanan
Menuju Puncak Kenteng Songo

3. Sumbing 3371 mdpl, 2 Juli 2011
Puncak Gunung Sumbing
Matahari Menghangatkan Tubuh
Dan Alam Raya

4. Merapi 2968 mdpl, 15 Oktober 2011
Sisa-Sisa Dataran Di Puncak Merapi
Pasca Erupsi
Debu-Debu Beterbangan Tertiup Angin

Masih banyak lagi sebenarnya foto-foto dengan kualitas background yang indah
Tapi pada tulisan ini hanya ditampilkan yang terbaik menurut saya lhooo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar