Senin, 07 Maret 2011

Pendakian Gunung Sindoro

Jumat, 4 Maret 2011 tiba-tiba jadi hari bersejarah buatku
Hari itu PALAMEGA akan mendaki gunung Sindoro
Gunung setinggi 3153 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu akan coba kami taklukkan

Setelah mundur sampai 2 jam gara-gara pas di KM salah satu tenda yang akan kami bawa ternyata ada sedikit masalah,akhirnya setelah maghrib kami berangkat dengan 4 motor menuju perbatasan kota Wonosobo-Temanggung
Setelah perjalanan yang dihambat oleh turunnya hujan dan kondisi jalan yang berliku serta menanjak,tibalah kami di basecamp gunung Sindoro
Udara dingin disertai angin menghajar tubuh kami
Ujung-ujung jari tangan sudah hampir tak bisa merasakan apa-apa lagi
Jaket,kupluk,sarung tangan pun sudah tidak bisa lagi menjaga kehangatan tubuh kami
Waktu itu kami sampai jam 23.00

Setelah istirahat sejenak,kami pun packing untuk segera memulai perjalanan menuju puncak gunung
Jam 1.00 hari Sabtu semua siap melangkahkan kaki menuju jalan yang menuntun kami sampai ke puncak

Rintangan pertama adalah saat kami melintasi ladang milik warga
Jalanan terbuat dari susunan batu
Di kanan kiri tidak terlihat apa-apa,hanya beberapa tanaman sawi yang tersorot oleh lampu senter yang bisa terlihat
Jalanan sedikit menanjak cukup membuat badan kami sedikit berkeringat dan akhirnya saya buka jaket dan sarung tangan

Ladang warga pun kami lewati
Di depan sudah ada jalan setapak dengan kemiringan lebih tajam dari sebelumnya
Kami berbaris lurus ke belakang
Sesekali kami rehat untuk mengistirahatkan sebentar kaki kami
Pada awalnya memang sangat melelahkan
Terasa pegal di paha dan pundak yang menggendong carrier berisi peralatan

Akhirnya sampai di pos 1
1600 meter sudah kami lewati
Selanjutnya sampai akhirnya kami sampai di pos 2 sekitar 2120 meter dari basecamp

Setelah berjalan semalaman,jam 6.00 akhirnya kami sampai di pos 3
Di ketinggian 2530 itu kami beristirahat cukup lama
Maklum saja,track yang telah kami sangat miring,berbatu,dan sedikit curam
Di pos 3 kami meregangkan tubuh sekaligus masak mie dan tidur sebentar
Obat lelah saat itu adalah saat sunrise yang diam-diam muncul perlahan di ufuk timur
Tapi sayang sekali saat itu cuaca cukup berkabut
Tidak semua bagian sunrise terlihat
Dan tidak perlu waktu yang lama.awan di sebelah selatan terbuka dan menampaklah "kembaran" gunung Sindoro,yaitu gunung Sumbing
Subhanallaahu..

Entah kata apa lagi yang pantas diucapkan saat itu
Indahnya ciptaan Allah yang satu ini
Sungguh besar anugerah dan ciptaan-Mu
Dan saya pun terlelap dalam lelah di atas seuntai matras

Jam 9.00 kabut mulai naik dan menyelimuti tempat kami beristirahat
Kami langsung bergegas bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak tertinggi
Udara terasa semakin dingin
Rintik hujan mulai turun
Kadang menetes,kadang reda
Angin berhembus kencang dari penjuru mata angin
Tubuh berusaha mengeluarkan dingin yang mencoba menusuk

Jalanan yang semakin menanjak benar-benar menguji fisik dan mental kami
Ibarat kata,setelah pos 3 itu adalah level raja
Kaki harus extra kuat lagi untuk bisa melangkah
Terlihatlah puncak dari kejauhan
Aaaahh..Akhirnya sampai juga (pikir kami semua)
Setelah berjalan cukup lama,puncak yang awalnya kami pikir puncak gunung ternyata bukan puncak yang sesungguhnya
Itu hanya undakan yang menyerupai puncak
Waaa..udah sejauh ini ternyata belum sampai
Badan sudah semakin letih

Sampai kami melihat puncak di atas sana
Tapi yang terjadi adalah sama seperti sebelumnya
"Itu bukan puncak"
Lagi-lagi itu hanya puncak bayangan
Sampai kami lewati 4 puncak bayangan dan kami sudah benar-benar capek dan sedikit frustasi
Di sinilah mental pendaki benar-benar diuji
Aku paksakan kaki ini untuk melangkah walaupun sakitnya seperti apa

"Wooi itu puncak!!!",teriak salah seorang teman yang udah berjalan di baris depan
Kakiku seperti dipecut untuk segera berjalan cepat ke sana
Dan benar,itulah puncak tertinggi gunung ini
Gunung yang sebenarnya bukan untuk pendaki pemula
Ini mimpi..
Bukan,ini nyata an..

Angin bertiup sangat kencang di sana
Dingiiiiiin banget
Tubuh kami semua menggigil hebat
Kabut yang tebal menutupi lingkungan sekitar
Di sana hanya terlihat tanah yang kami injak
Di atas sana kami hanya bertahan sekitar setengah jam,14.00-14.30
Setelah berfoto telanjang dada,kami pun langsung turun mengejar waktu supaya tidak keburu malam

Hujan deras turun mengguyur kami dan terpaksa menggunakan ponco
Entah apa yang terjadi pada tubuhku,semua badan terasa lemas
Mataku kunang-kunangan,kakiku tidak bisa merasakan apa-apa
Aku terperosok saat menginjakkan kaki di sebuah batu
Tanganku refleks memegang tanaman yang tergantung di sebelah kananku
Ternyata itu batang tanaman yang berduri
Tangan kananku berdarah dan minta betadine di Pundy

Malam pun tiba
Kami belum sampai di basecamp,bahkan pos 2 pun belum kami singgahi
Malam itu aku jadi orang yang paling merepotkan tim
Beberapa kali aku minta break dan berjalan dengan sangat lelet
Aku gak bisa mengontrol badanku sendiri
Sampai akhirnya aku dijemput pake motor sama mapala lain

Aaaah,akhirnya sampai di basecamp sekitar jam 20.00
Aku langsung tidur pulas,sedangkan teman-teman makan malam dulu
Pagi harinya sekitar jam 9.00 kami berangkat meninggalkan basecamp menuju Jogja
Sampai Jogja jam 11.00 aku langsung terkapar di KMTM
Kebetulan di sebelah lagi ada rapat HMTI dan akhirnya aku pun masuk situ ikut rapat

Pengalaman ini adalah yang pertama
Dan dari sini banyak pelajaran yang bisa diambil
Selain pengalaman mendaki,yang paling penting adalah pengalaman pertemanan
Terima kasih PALAMEGA..