Selasa, 27 Desember 2011

Lupa Sejenak

Presentasi sispro tanggal 23 Desember kemarin menutup kesibukan praktikum semester ini
Akhirnya rangkaian praktikum yang yaaah lumayan menguras tenaga dan uang ini selesai sudah
Tapi sebenernya perasaan gembira itu muncul sehari sebelumya, yaitu pas expo Retrovolution
Gila, saya ngerasa paling jadul dengan tampil apa adanya
Saya ngga ngikutin orang lain yang pake tali-tali di badannya
Karena menurut saya, retro itu alami, bukan dibuat-buat biar ganteng atau biar cantik
Dan saya, Fahmi, dan Muhananta melakukannya dengan baik

Nah abis presentasi sispro itu, yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga
Acara yang satu ini adalah jurus paling ampuh mengusir jin kepenatan dan mencuci otak dengan baik
Yap, apalagi kalo bukan naik gunung
Kali ini yang menjadi target adalah Merbabu
Kenapa Merbabu?
Karena saya cuma pengin merasakan dinginnya malam, gelap pekat gulitanya malam, suara binatang, dinginnya air, liarnya hutan belantara, kencangnya tiupan angin, masak kopi, masak mie, bikin sop dan ribuan bintang-bintang di langit yang bersinar tak terhalang apapun
Cuma itu yang saya pengin, makanya nyari gunung yang "ramah" dan udah "akrab" dengan kami

Sabtu, 24 Desember, saya, Dodok, Pratix, tiga orang ganteng, pemberani, dan nekat apa adanya ini berangkat dari Jogja jam 16.00 dari kosan Pratix
Harusnya kita ngga cuma bertiga, karena si cewek pecinta alam dan fotografi berhalangan ikut
Oke fine, next time yaaa..

Singkat kata, kami sampai di jalan masuk pendakian Wekas, Magelang, sekitar jam 18.00
Saya satu motor sama Pratix, sedangkan Dodok naik motor sendiri
Dodok ngilang!!! Aduh, saya belum apal sama jalannya, walaupun udah pernah lewat sini
Saya yakin dia di depan kami, harusnya dia udah sampe dan berdiri di pinggir jalan sambil melambai-lambaikan tangganya ngasih sinyal buat kami
Saya pacu motor lebih cepat, tapi ada yang aneh
"Kok barusan saya ngelewatin plang Selamat Jalan yaa?????"
Artinya saya udah kebablasan jauh buangets dan keadaan disana itu jalan aspal hutan tanpa satupun lampu selain lampu motor
Saya buka HP kali aja Dodok sms, dan ternyata benar
Dia nyuruh kami putar arah
Hah, akhirnya ketemu juga. Bodohnya sayaaa -_____-
Belum apa-apa udah nyasar
Maklum, dulu saya kesana itu sore-sore, lah ini malem gulita saya jadi pangling masdaaab!

Oke, nasi goreng + teh panas sedikit mengurangi dingin yang membuat tangan jadi kaku ga bisa gerak
Setelah istirahat, kami lanjut naik motor ke Basecamp Pendakian Merbabu
Jalanannya nanjak mampus, berbatu licin, dan lagi-lagi, gelap
Akhirnya nyampe juga di basecamp
Malam ini Merbabu sedang ramai tamu dari berbagai kota
Maklum lah kan lagi liburan natal dan tahun baru

Jam 20.30 memberi sinyal kita untuk naik berjalan kaki menapak tubuh merbabu
Ini yang saya tunggu-tunggu, akhirnya kesampean
Jalan yang enak dilalui, angin yang tidak banyak berhembus membuat kami dengan cepat melangkah
Seperti biasa, perjalanan kami penuh guyonan dan nyanyian suara fals kami
Sesekali Dodok dan Pratix nggodain saya dengan salah seorang wanita di kampus
Hahahaha..
Di sensor aja deh yang ini ya, malu aaaaah

Merbabu terkenal dengan gunung seribu jalan, maksudnya itu di sana banyak banget jalan-jalan cabangan yang seringkali menyesatkan pendaki
Kami jadi korbannya malam itu........

Awalnya, jalan yang kami lalui berakhir dengan 3 cabang di depannya
Kami bingung mau pilih yang mana
Maka dengan berbagai pendapat, didapat satu kesimpulan "lewat kanan aja coba Dok!"
"oke"
Setelah lama berjalan, kami kok ngga naik-naik??
Soalnya jalannya itu mendataaaar terus
Saya yakin kami tersesat
Disinilah kemampuan seorang pendaki diuji
Jangan pernah putus asa walaupun gelap gulita dan di seberang sana kami semakin mendekati lembahan, yang artinya sarang binatang buas
"Putar arah!!"
"Lewat sini nih coy!!"
"Kayaknya bukan deh, sini aja coba!"
Udah ngga jarang ngalamin kaya gini
Akhirnya setelah hampir satu jam, kami sampai di jalan umum pendakian
Hahahaha..hebat kaaaan?????

Setelah hampir dua jam perjalanan, kami mencium bau asap bakar-bakaran
Kami yakin itu pos 2, pos peristirahatan dengan lahan yang sangat luas dan ada mata airnya
Yap ternyata bener, itu pos 2
Huaaaaaaa!!! Leganyaa!
Langsung kami mencari "kamar" yang kosong, karena malam itu disana rame banget tenda-tenda pendaki lain
Abis dapet tempat yang sekiranya aman dan nyaman, saya dan Dodok ndiriin dome dan Pratix menyiapkan yang lain
Masak makan malam itu juga sesuatu yang saya nantikan

Suasana seperti inilah yang kami inginkan setelah praktikum berakhir
Momen kaya gini rasanya bisa menghapuskan beban pikiran beberapa bulan terakhir
Pendakian ini jadi terasa istimewa karena maksud dan tujuannya tercapai dengan sempurna
Kaya sinetron lah. Jadi ada susah-susahnya dulu, baru diakhiri dengan kenangan manis kaya gini

Waktunya ngobrol-ngobrol panjang lebar dan menggosip (sebenernya yang nggosip tuh Dodok sm Pratix, dan saya jadi korban gosipan mereka)
Bukan murni gosip juga karena yang mereka gosipin itu kebanyakan bener dan diakhiri dengan motivasi
"Ayolah an, tunjukkan progresmu kalo kamu bener-bener"
"Tapi Dok, aku ngga yakin sama dirku sendiri. Aku sendiri ngga ngerti apa yang aku rasain"
"Masa kamu nyerah gitu aja, payah"
(Lagu-lagu galau jadi playlist kami malam itu yang diputar dari hp Dodok dan Pratix...)
Lagi-lagi kami sesekali memandangi ribuan bintang yang membanjiri langit malam itu
"Coy, liat tuh bintangnya banyak banget, bagus banget yak"
"Iya, apalagi kalo ada dia disini..."
"Hahahaha...Woooo!!"
Tenda kami jadi yang paling ribut ternyata

Abis minum obat, saya jadi ngantuk dan memutuskan tidur duluan jam 12 malem
Mereka masih ngobrol di luar tenda entah apa yang mereka perbincangkan sampai mereka baru tidur jam 4 pagi

Jam 6.00 saya bangun dan keadaan diluar jadi dingin dan basah
Ternyata semalam hujan lebat ditambah angin, semacam badai
Untunglah semuanya baik-baik aja
Dodok : "Mau ke puncak ngga?"
Saya : "ah males Dok, disini aja enak, anget. Kan tujuan kita cuma kaya gini aja (menikmati alam)"
Jadi kami bermalas-malasan di sekitar tenda aja sambil bikin sop (dan gagal karena ngga enak)

Jam 15.00 kami memutuskan untuk packing dan turun
Terbesit sedikit kesedihan waktu kami berdoa bersama beberapa saat sebelum turun
Saya rasa ini adalah pendakian ter-seloow karena ngga ada konstrain yang menghalangi
Maka dengan menggunakan mantel untuk melindungi dari hujan yang masih turun sore itu, kami melangkahkan kaki untuk turun menuju basecamp

Akhirnya kami sampai basecamp jam 17.45
Kami langsung bersiap-siap untuk pulang ke Jogja
Dan sekali lagi, muncul rasa sedih untuk meninggalkan gunung ini, taman bermain kami
Tapi, ada pertemuan ada perpisahan
Suatu saat kami akan kembali lagi dan bermain denganmu
Suasana seperti inilah yang beberapa tahun lagi setelah lulus ngga bisa kami rasakan
Ngga ada salahnya momen kaya gini diabadikan
Saya sangat merindukanmu Merbabu dan kalian yang jejak kakinya terpahat di tanah basah

Bekas api unggun
Tertutup kabut
Hutan belantara
Ngiris sayuran
It's masak time
Semua makan so nice
This is it, sop gunung ala chef dodok
Di co ba ...
Abis masak
Narsis perjalanan turun
Iklan minuman energi
Inilah view terbaik <3

Jumat, 09 Desember 2011

Film Thailand

Pernah nonton film Korea?
Atau film India?
Paling sering itu kita nonton film Amerika.
Yap, dimana-mana gampang banget nemuin film-film buatan negeri paman sam itu.

Nah, kita bahas satu-satu deh yaa.
Film Korea?
Ini sih kebanyakan di-gila-i sama kaum cewek-cewek.
Abisnya pemeran cowoknya kata mereka ganteng-ganteng.
-____-
Ah masih gantengan saya kemana-mana itu sih.
Kalo saya ngeliatnya film (drama) Korea itu settingnya bagus, pengambilan gambarnya luar biasa.
Aktrisnya juga bening-bening gaaaan!!
Huahahahaha!!!!
#Mimisan
Saya punya film Korea, ceritanya tentang keluarga gitu deh.
Jadi di akhir cerita itu, intinya adalah kita harus menyayangi keluarga kita walaupun bagaimana keadaannya.
Sumpah, jujur aja nih yaa, tapi jangan bilang siapa-siapa lho yaa.
Janji??
Awas kalo boong lho ya.
Saya sampe nangis coy nontonnya.
Itu film pertama yang bikin saya nangis sedemikian rupa
Abis, kalo udah sangkut pautnya sama keluarga (ayah, ibu, adek), preman Lebak Bulus juga bakal meleleh.
Jadi film itu tak tonton malem-malem
Selesai nonton itu film, dengan air mata berlinang kaya sungai progo, saya berniat langsung menelepon orang tua di rumah.
Tapi karena udah malem banget itu, ngga jadi deh soalnya jam 1.00 dini hari pasti orang rumah udah pada tidur. (ya eiyyyalaaaah)
Oiya, judulnya "Meet Ghost" (bukan film horror meskipun judulnya ada tulisan "ghost"nya)

Oke, itu pengalaman saya dengan film cengeng Korea.
Nah kemaren malem nih, temen kost nawarin film bagus
Tapi bukan film korea atau cinema box office atau film vampire dan sejenisnya, melainkan drama Thailand!!
Nah lho.
Ini pertama kalinya saya dapet file film Thailand.
Judulnya "Meet Stranger"
Aneh banget deh kesan pertamanya.
Soalnya Thailand itu terkenal sama film-film horor macem "Phobia"
Lha kok ini ada dramanya?
Sebenernya bukan drama murni sih, tapi ada unsur komedinya.
Film berdurasi 2 jam lebih ini alur ceritanya nyentuh banget.
Yang namanya film drama pasti ada sepasang manusia (pria dan wanita, bukan wanita dan wanita, bukan juga pria dan pria).
Kesan pertamanya itu adalah "sumpah, pemeran ceweknya cantik banget!"
Sekilas sih mirip artis Richa Novisha, tapi yang ini lebih cantik hampir 2x lipatnya boooo!
Namanya Neungtida Sophon.

Senyumnya itu lho, ga tahan sayaa!!

Nah itu waktu saya foto sama doi #hah?

Jalan ceritanya itu agak sedikit lambat, maklumlah panjang filmnya aja 2 jam lebih.
Tapi pas mencapai klimaks itu, penonton dibuat merasakan apa yang dirasakan si cowok dan sekaligus si ceweknya.
Sedih juga sih intinya.
Tapi kalo yang ini ngga sampe nangis.

Bentar deh.
Saya ini anak teknik.
Anak pecinta alam lagi.
Sangar-sangar gini kok cengeng?
Saya tantang deh kalian nonton meet ghost.
4 orang di kosan ini yang udah nonton, 3 org diantaranya meneteskan air mata.
Padahal mereka angkatan 2009 juga, malah ada yang 2006 booo!!!
Hahahaha!!!
Gila ngga tuh?

Tapi untuk yang Meet Stranger, film itu mengajarkan sesuatu pada saya.
Yap, nonton film itu harus ada yang bisa diambil pelajarannya.
Adegan akhir di film itu adalah cowo sama cewenya berpisah, tapi masih tetep bisa saling merasakan dan saling teringat kalau ada sesuatu yang membuatnya ingat sama si doi.
Kalo di lagunya Dewa 19 yang jadul itu, ada lirik yang "cintaku tak harus miliki dirimu..." (Dewa 19 - Pupus)

Itu GUE BANGEEEEEEETZZZ!!!!
Mungkin malah keliatan bodoh dan tolol.
Saat kamu menyukai sesuatu atau seseorang, insting pertama yang muncul adalah kamu ingin memilikinya, menyimpannya, merawatnya supaya terlihat bersih, menjaganya supaya tetap aman.
Tapi muncullah ke-bodoh-an bahwa ada kata-kata pengecut seperti "cintaku tak harus miliki dirimu"
Seolah-olah itu adalah slogan pecundang yang kalah bertarung.
Kamu telah menyatakan bahwa kamu menyukainya dan ingin memilikinya, tapi kamu serahkan harta karun itu kepada orang lain.
Maka pertanyaan yang muncul adalah "orang macam apa kamu?"

Tapi ingat, di dunia ini ngga ada yang ngga mungkin.
Dan di dunia ini ngga ada yang statis selamanya.
Semuanya berubah.

Kalo ketemu sama sesuatu atau seseorang, dan dari dalam tubuhmu mengeluarkan perasaan yang aneh, itu berarti dirimu menemukan belahan lain darinya.
"Feel" itu memang pada dasarnya adalah diciptakan.
Namun jika "feel" muncul begitu saja tanpa merasa menciptakannya, maka kamu harus yakin bahwa itu adalah part lain dari dirimu.
Akan seperti apa kalian dipisahkan, pasti ada peristiwa dimana kalian tiba-tiba beraktivitas bersama, seperti duduk bersebelahan, menyukai benda yang sama, hobi yang tidak jauh berbeda, merasa nyaman kalo berada di sekitarnya, merasa diperhatikan dari jauh, dll.

Maka, kalau itu yang terjadi, salah satu doa yang bisa kamu lakukan, seperti
"Ya Tuhan, andai aku dilahirkan empat atau lima tahun lebih cepat"
Atau kalau udah terlanjur
"Ya Tuhan, kirim aku satu dari berjuta-juta harta karun-Mu."

Minggu, 23 Oktober 2011

Ehem..ehem..

Mau nge-share foto-foto terbaik sepanjang sejarah
Kira-kira mana yang paling jelek?

Dan inilah nominasi foto-foto terjelek versi BenQ taun 2006-an

1. Sindoro mountain (4 Maret 2011)

Sama PALAMEGA

Kaya vokalis Jamrud

Dingin banget leee

Itu gunung Sumbing

Bendera kebanggaan PALAMEGA

Sedikit ngajak berantem


2. Merbabu mountain

Suka aja sama yang ini

Pas sunrise nih

Lumayan juga, dapet laaah

Puncak Merbabu

3 Idiot



3. Sumbing mountain

Sunrise booo!

Culun banget -____-

Pos 1

Edyaan.. Ini otw ke puncak

Puncak Sumbing


4. Sindoro Mountain

Malam gelap gulita
Dan saya baru sadar ternyata sebagian banyak fotonya masih ada di Kucur
Jadi untuk yang Sindoro ini cuma bisa upload satu doang


5. Merapi mountain


Nampang dikit boleh lah yaaa

Nampang lagi deh yaaa

Menghindari debu

Track yahuut

To Pasar Bubrah

Ambil napas dulu

Mejeng pak

For Panser Ireng


Rabu, 19 Oktober 2011

Ternyata Belum Selesai

Ini kisah lanjutan dari pendakian merapi kemaren
Pengalaman ini baru pertama kalinya  dalam sejarah hidup lhoo

Langsung aja ya gan ane mau cerita
Lets cekincrot

Pulang dari merapi awalnya biasa-biasa aja
Yaah sebagaimana yang pernah saya dan semua orang alami seusai mendaki adalah "capek"
Badan pegel, kulit menghitam, dompet menipis, tapi cerita dan pengalaman bertambah
Nah poin terakhir itu yang mau saya tekankan disini, "pengalaman"

"pengalaman apa sih?penasaran nih"

Jadi, sesuatu yang aneh terjadi....
Badan capek itu udah biasa, tapi yang saya rasakan ini luaaar biasa
PANAS!!
Bukan panas karena banyak tersengat matahari langsung
Panas ini hanya saya rasakan di bagian kedua lengan luar, leher, dan pundak
Aneh deh pokoknya
Kalo dipegang itu rasanya sakiiiiit banget
Padahal ngga ada bekas luka, baik tergores atau terkena benda keras
Sama sekali bersih dari luka

Sampai di kosan kira-kira jam 17.30 saya langsung mandi
Tak pikir begitu mandi, badan saya bakal mendapat suhu yang stabil lagi, ternyata tidak sama sekali
Masih panas.....

"Terus apa yang kamu lakuin setelah itu?"

Yaah namanya juga lelah, pasti tidur-tiduran dulu, nyalain kompi dan ngenet sebentar
Ternyata banyak notification yang masuk
Abis puas ngenet, ngga bisa terelakkan lagi mata pengin merem
Kira-kira jam 9an lah, langsung tidur
Jam 12 saya terbangun, badan ini kok malah tambah panas
Padahal kipas udah dihadepin langsung ke badan
Mau ngga mau tuh tidur buka baju, berharap dapet angin yang lebih banyak
Ternyata ngga juga
Oke saya harus maksa tidur apapun yang terjadi

Besok paginya biasanya kalo bangun pagi itu takut kena air karena kedinginan
Hari itu beda, rasanya pengin ke kutub utara terus nyemplung ke lautnya
Panaaas banget, rasanya ngga enak, pengin teriak-teriak, pengin marah-marah
Hari itu ada praktikum sispro jam 7.30
Selesai mandi terus berangkat, dari kos dengan feel yang ga banget

Di jalan ketemu orang rasanya ngga pengin ngomong
Kesenggol orang rasanya sakiiit banget, malah pengin nampol itu orang
Pokoknya gedek banget dah

Malamnya saya ke kampus ngerjain tugas sispro
Nah pas lagi nganggur itu terus saya ketemu lutfi
Lutfi itu temenku yang kemaren naik merapi bareng saya
Saya cerita tentang keadaan yang saya alami dari kemaren

"terus terus?"

Jawaban dia ternyata bikin saya shocked
Dia pernah mengalami hal yang sama beberapa waktu lalu selepas acara di pantai
Katanya kalo ngerasa panas dan pengin marah-marah gitu, itu tandanya ada "yang ngikutin"
Yap, kalian pasti tau maksudnya kan?
Aku kaget dengernya, ternyata selepas pulang dari merapi ada "sesuatu" yang ngikutin saya
Oh .. My .. Goood

"jadi kamu liat sesuatu gitu?atau kamu merasa ada yang ngikutin?atau kamu malah berinteraksi dengan "dia"?"

Ngga, saya sama sekali ngga ngeliat, ngga berinteraksi juga
Saya cuma merasakan ya itu tadi : marah, ngga seneng liat orang-orang, pengin mukul, rasanya itu pengin tiduuur terus, ngga pengin gerak

Malam itu juga saya ke kosan Fahmi minjem bacaan ayat-ayat yang katanya bisa ngusir dan melindungi kita dari hal-hal yang ngga diinginkan
Terus saya pulang ke kosan, ambil wudlu, terus langsung baca itu buku, terakhir solat sunnah, terus tidur berharap saya cepat "sembuh"

Besok paginya saya bangun, buka mata, terus merasa-rasa badan saya apa udah sembuh apa belum

"ternyata?"

Belum men,rasanya masih sama
Ngga berubah sedikitpun
Saya masih belum menjadi saya yang sebelumnya
Malam itu saya bener-bener ketakutan
Apa bener yang dibilang lutfi kalo di kamar ini saya ngga sendirian?dan kemanapun saya pergi,dia selalu ngikutin saya?
Saya ngga tau harus gimana

"solat doong"

Itu udah kewajiban saya, ga mungkin ditinggalin
Mungkin orang-orang yang ngeliat saya ngga tau apa yang sebernya saya rasain
Apalagi waktu malam ngerjain sispro terus pas lagi becanda-becanda, Dhyana nyubit lengan kiri saya
Itu rasanya kaya ditusuk-tusuk, perih banget ini badan
Kayanya kalian ngeliat muka saya langsung merah deh setalah itu
Itu rasanya sakiiit banget
Tapi saya tahan sebisa saya untuk ngga teriak-teriak kaya orang gila, atau ngebales Dhyana karena emang dia ngga tau kalo saya lagi "sakit"

Sampai sekarang, Rabu 19 Oktober 2011 saya belum bisa lepas dari ini

"Ada kejadian aneh apaaa gitu ngga? Kamu ngeliat sesuatu mungkin?"

Ngga, saya ngga liat apa-apa
Seperti biasa aja

Nah, yang bisa saya simpulkan adalah..
Perkataan Lutfi itu ngga salah, dia bener
Maksudnya dia ada yang ngikutin itu bukan berarti ada sesosok makhluk yang bisa saya lihat karena dia ngikutin saya
Tapi yang namanya setan itu semuanya berhubungan dengan ketidakbaikan
Misalnya perasaan pengin marah-marah, ngga senang dengan sesuatu, panas di badan
Itu aja yang saya rasakan sampe sekarang

Berarti bener, sampe sekarang saya belum menjadi Anhari yang sebelumnya
Saya harus melepaskan pengikut saya sejak turun dari merapi
Dengan apa?
Dengan lebih mendekatkan diri saya dengan yang menciptakan itu semua, Allah SWT
Mungkin ini teguran dari-Nya supaya dimanapun saya dan kalian berada, kita ngga hidup sendirian melainkan berdampingan
Saat kebaikan menghilang dari tubuhmu, maka kejelekan akan masuk menggantikannya
Setan, jin, iblis itu bukan berarti sosok penampakan atau sejenisnya, melainkan bisa juga berwujud perasaan dan prasangka buruk
Saat kamu bertingkah jelek, saat itulah setan mengisi jiwamu
Tapi kalau kamu dekat dan beriman kepada Allah, niscaya Ia akan mengisi jiwa dan ragamu dengan kebaikan

Untuk kamu, teman-temanku sekalian
Janganlah sekali-kali kamu menyekutukan dan mengesampingkan Allah
Ingat terus Asma-Nya walaupun kamu sedang dalam keadaan senang, takjub, bangga dengan ciptaanya
Karena kalau tidak, Allah dengan mudah memasukkan sejumput panas ke dalam tubuhmu

Terima kasih yang udah mampir
Semoga bermanfaat

Salam Pecinta Alam ..

Merapi, 15 Oktober 2011 - The Hard Work That Only Expert Men Can Do

Uyooo!!
Aku mau cerita tentang pendakianku yang kesekiankalinya
Langsung aja yuuk!!

Sebelum tanggal 15 Oktober ini aku tiba-tiba memiliki hasrat yang tak tertahankan buat naik gunung
Entah kenapa deh itu,tiba-tiba pengin aja ya udah aku minta Lutfi alias Bocil alias koyot buat nemenin aku naik
Nah bingung juga nih mau kemana, sampe akhirnya aku mutusin buat menjadikan Merapi menjadi targetku
Kebetulan selama ini aku belum pernah naik Merapi pasca erupsi
Singkat kata setelah siap-siap, jam 18.00 hari Sabtu kami berangkat dari Satu Bumi
Tapi kami ngga jadi berangkat berdua, tapi bertiga ditambah Amsyong, anak Satub

Untuk mendaki Merapi ini kami memilih jalur pendakian dari New Selo
Lama perjalanan sampe disana adalah 2 jam, tapi itu setelah kita makan malem dulu di jalan
Jalanan masuk sana hampir sama dengan jalan menuju gunung-gunung lain, bergelombang naik turun
Apalagi pas kita lewat itu kabut lagi turun, sehingga mengurangi jarak pandang banget
Wah, sayangnya pas di momen itu aku ngga bisa mengabadikan fotonya

Kita sampe di basecamp Merapi New Selo kira-kira jam 20.15
Dan pas mau parkir aku terkejut "oh my Goood!!"
Gile ternyata malam ini banyak banget yang mau naik, parkirannya sampe keluar-luar
Kita istirahat dulu sampe jam 20.45 baru deh kita naik

Track pertama kita harus melewati jalanan super menanjak, dan yang bikin maknyus itu pasirnya tebel banget!
Kalo diinjek, pasirnya terbang-terbangan, wah ngga enak banget kalo terhirup
Lumayan panjang ini jalannya sampe kita akhirnya masuk hutan juga
Jalanan berganti jadi selokan air tapi masih diselimuti pasir, licin
Di jalan ketemu banyak pendaki, jadi tradisi sesama pendaki adalah ...
Menyapa
"mari maass..."
"dari mana mas??"

Udara di sana sebenernya ngga terlalu dingin, tapi anginnya guede banget
Sekitar jam 23.00 aku udah capek banget karena ngantuk pol
Akhirnya si Lutfi tak suruh duluan buat nyari tempat buat nge-camp
Aku di belakang ditemani Amsyong, wah thanks banget Syong kau setia menemaniku
Soalnya sumpah aku ngantuk buanget, samping kiri itu jurang semua, kalo aku jalan sendiri terus ketiup angin bisa terbang bebas ane gan

Wah dari atas terdengar suara Lutfi kalo dia udah sampe di tanah yang lumayan lapang
"bagus deh, akhirnya bisa tidur juga"
Aku kira dia cuma menemukan ruang kosong, ternyata dia malah udah bikin tenda
"mantaaaap!!"
Si Lutfi emang kuat banget fisiknya
Lutfi sama Amsyong itu anak Satu Bumi, yaiyalah kuat
Terus kita masak makanan, ngopi, dan bersantai-santai ria sampai akhirnya semua tidur

Pagi hari jam 6.30 tanggal 16 Oktober Lutfi bangun duluan, terus aku
Langsung bikin sarapan untuk ngisi tenaga buat perjalanan ke puncak
Habis sarapan kami semua narsis-narsis dulu






Oke, abis sarapan kita lanjutkan lagi perjalanan menuju puncak merapi
Tenda kami tinggal di situ, berharap ga ada orang iseng yang ngambil barang-barang kami

Track yang kami lalui selanjutnya naik 1 sampai 2 level
Selain menanjak berpasir, juga berbatu-batu membuat kami harus terkadang berjalan merangkak
Pemandangan saat itu indaaah banget
Awan pas cerah, matahari bersinar terik, anginnya juga kenceng banget
Sebelah kanan kami itu jurang dan terlihat jalur aliran lahar yang setahun lalu dilalui cairan merah panas itu












Akhirnya kami sampai di pasar bubrah









Pasar Bubrah itu semacam padang yang sangat luas tanpa ada yang menghalangi
Angin bertiup kencang dengan bebasnya
Banyak pendaki yang menjadikannya sebagai tempat ngecamp
Ngga jauh dari situ udah mulai kelihatan puncak gunung ini
Kami istirahat sebentar disana, terus lanjut nanjak ke puncak
Nah, track ke puncak inilah yang paling extrem
Tracknya pasir semua bikin pendaki capek untuk melangkah
Tapi si Koyot punya inisiatif, yaitu kita ngga lewat jalur yang dilewati pendaki lain, tapi lewat barisan batu-batu kokoh
Emang sih, kalo diliat-liat lebih beresiko yang ini, soalnya kalo kepeleset sedikit aja, bisa bikin nama kami bertiga tenar mendadak, alias masuk berita, alias mati konyol
Tapi, karna kami ini pria pejantan (agak) tangguh, kami berani ambil resiko
Dan bener banget, pas kita climbing di batu-batu itu rasa takut, waswas pasti ada
Tangan kaki udah gemeteran, capek banget
Tapi harus berjuang kalo ngga pengin jatoh ke jurang

Kalo ga salah satu setengah jam kemudian kami sampai di puncak, yaitu jam 9.45










Nah diatas sana anginnya kenceng banget
Meniup kami dari segala arah
Tapi pemandangan dari atas itu ngga bisa diungkapkan dengan kata-kata coooyy!!!
Kamu bakal bangga banget sama diri kamu waktu di puncak sana
Entah walaupun saya udah sering naik gunung, tapi feelnya merapi beda
Dan kami disana cuma sebentar terus langsung turun ke pasar Bubrah, makan, lalu turun ke tempat kita ngecamp, makan lagi, abis itu langsung turun bablas ke basecamp bawah.

"Bukan karena pengalaman pertama sesuatu itu menjadi menarik, tapi karena dari alur dan cerita dari sesuatu itu yang membuatnya bermakna (lebih)"

Salam pecinta alam seluruh Indonesia
SATU BUMI
PALAMEGA

Kalo mau liat foto-foto lengkapnya, kunjungi facebook saya